Mencari Ketenangan Hati Dengan Muhasabah diri
Hati merupakan asas kebaikan seorang insan maka selalu berusaha menjaga kesucian hati menjadi suatu kemestian agar hati tetap bersih dan selamat dari segala noda kotoran.
Hati ini mudah berubah sesuai dengan namanya, kalau seorang insan tidak pandai-pandai menjaga hatinya, bukan mustahil kesengsaraan, kegundahan dan kegelisahan yang ia dapatkan.
Oleh karena itu saudarku seiman yang sedang mencari Ketenangan Hati yang Suci Dari Noda Maksiat dan Dosa, Resapilah nasehat berikut ini dan renungilah dengan hati lapang, niscaya ketenangan dan kedamaian yang kita idamkan akan tergapai.
USAHA MENJAGA HATI
Begitu banyak dalil-dalil dari Al Qur’an dan sunnah yang berbicara masalah hati, menganjurkan agar hati tetap bersih dan suci dan sesungguhnya hati itu akan dimintai peertanggung jawabannya , sebagaimana firman Allah Ta’ala :
إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤولا
” Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya . ( QS.Al Isro’: 36 )
Maksudnya adalah setiap anggota badan yang disebut didalam ayat diatas akan di tanya tentang apa yang diperbuat, hatinya ditanya tentang apa yang terlintas dan ia pikirkan dan ia yakini, pendengaran dan penglihatan akan ditanya dari yang ia lihat dan ia dengar, ( Al Jami’ Al Ahkamil Quran 5/169 )
Hati ini ibarat raja dalam sebuah jasad, baik buruknya tingkat polah seorang insan tergantung hatinya, Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda :
ألا وإن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله الا وهي القلب
” Ketahuilah bahwasanya didalam jasad itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka baik pula seluruh jasadnya, dan apabila ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya, ketahuilah ia adalah hati.” ( HR.Bukhori: 52 , Muslim: 1599 )
Demikian pula kalau kita tengok perjalanan ulama’ salaf, mereka sangat perhatian terhadap masalah hati, menjaga hati dari segala noda kotoran merupakan segala asas kebaikan, mengotori dan tidak memperhatikan terhadap hati merupakan sumber segala bencana, simaklah perkataan ulama berikut ini:
Hasan Al Bashri berkata : ” Obatilah hatimu, karena kebutuhan Allah terhadap hambanya terletak pada baiknya hatinya” ( hilyah Auliya 2/157. lihat Ma’ali fi suluk wa Tazkiyah nufus hal. 70 )
KETENANGAN HATI.
Ditengah Kehidupan yang katanya modern, gemerlapnya dunia telah membuat sebagian manusia hingga lupa Allah dan agamanya dan kebanyakan orang lebih mengejar kehidupan dunia dan lupa akan akhiratnya, merekalah kelompok besar yang mengalami sakitnya hati.
Lihatlah keluhan yang mereka lontarkan : ” Hati saya sedang gelisah, gersang dan tidak tenang, ah…biarkan aku tetap begini asalkan hati tenang dan tentram.”
Ingatlah saudaraku ….
Mengobati hati jangan serampangan akan tetapi berpegang teguh terhadap wahyu ilahi dan tuntunan RosulNya.
Semoga Allah merahmati Imam Ibnu Qoyyim tatkala mengatakan: ” Mensucikan jiwa lebih berat dan lebih sulit ketimbang mengobati badan.”
KIAT MENGGAPAI KETENANGAN HATI
Setelah kita pahami bersama, bahwa mencari ketenangan jiwa harus melalui bimbingan wahyu dan petunjuk Rasul, maka bacalah kiat-kiat- berikut ini:
1. TAUHID, IMAN DAN AMAL SHOLEH.
Banyak orang salah persepsi dalam memaknai kebahagiaan dan ketentraman. Begitu banyak orang yang menyangka bahwa ketentraman itu hanya dengan harta yang banyak, makan yang enak dan istri yang cantik, akan tetapi esensi ketenangan dan kebahagiaan adalah dengan tauhid, mengesakan Allah bahwasanya Dialah satu-satunya Ilah yang berhak diibadahi, beriman dan mengerjakan amal sholeh dan apabiala tauhid seseorang semakin kuat dan sempurna, maka akan menambah kelapangan hati dan ketenangan hati, Allah berfirman :
أفمن شرح الله صدره للإسلام فهو على نور من ربه فويل للقسية قلوبهم من ذكر الله أولئك فى ضلال مبين
” Maka apakah orang yang dibukakan Allah atinya untuk menerima agama islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabnya ( sama dengan orang yang keras hatinya ) ? maka kecelakaan besarlah mereka yang telah membatu hatinya dari mengingat Allh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata ( QS. Az Zumar : 39)
2. ILMU
Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu yang bermanfaat, ilmu yang bersumber dari kitabulloh dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, Apabila semakin luas ilmu seseorang semakin lapang dan tentram dada dan hatinya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :
من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين
” Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka Allah akan fakihkan ( Pahamkan ) ia dalam agamanya ( HR. Bukhari : 71, Muslim : 1037 )
3. DZIKIR
Kebutuhan dzikir pada hati manusia bagaikan air bagi se ekor ikan, Syakhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :” Dzikir bagi hati bagaikan air bagi seekor ikan, maka bagaimanakah keadaan ikan jika jika berpisah dengan air ? ” ( Al Wabilus Shoib .hal. 93 )
الذين أمنوا ويطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب
” Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka tentram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram ( QS. Ar Ra’d : 28 )
Akan tetapi ingatlah selalu bahwa dzikir itu adalah ibadah maka harus sesuai dengan tuntunan syar’i dalam pelaksanannya.
4. BERBUAT BAIK KEPADA MANUSIA
Orang yang berbuat baik kepada manusia baik dengan harta, kedudukan dan badannya adalah orang yang paling bahagia dan lapang hatinya, sedangkan orang yang bakhil dia adalah orang yang sempitnya jiwanya, dialah orang yang sering mengeluh dan bersedih. Allah berfirman :
لا خير فى كثير من نجوىهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو غصلا ح بين الناس ومن يفعل ذلك ابتغاء مرضات الله فسوف نؤتيه أجرا عظيما
” Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan orang yang menyuruh (manusia) untuk memberi shodaqoh atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridloan Allah maka kelak kami kami memberi padanya pahala yang besar.” ( QS. An Nisa’ : 114 )
5. MENGHILANGKAN PENYAKIT HATI
Hati dapat merasakan sakit sebagaimana anggota tubuh yang lainnya. Apabila badan yang sakit maka banyak obat yang dapat dicari, akan tetapi apabila hati yang sakit maka tidak boleh sembarang obat, akan tetapi obat yang benar-benar mujarab. Oleh arena itu jauhilah segala macam penyakit hait yang membuat hati sempit, malas, dan bahkan membawa matinya hati.
6. MENTADABURI AL QUR’AN
Imam Ibnu Qoyyim berkata : ” Hati tidak akan tenang kecuali dengan iman dan keyakinan. Tidak ada jalan untuk menggapai iman dan keyakinan kecuali dengan al Qur’an .”
Allah ta’ala berfirman :
الذين أمنوا ويطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب
” Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka tentram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram ( QS. Ar Ra’d : 28 )
Akhirnya kita memohon kepada Allah agar memperbaiki hati-hati kita, menjadikannya bersih dari segala kotoran, tenang dan tentram. Amin Allahu A’lam .
Maroji’ :
Majalah Al Furqon edisi 10, tahun V Jumadil Awal 1427, Juni 2006
- Artikel ini diposting oleh Website Seindah Sunnah
- Mohon menyebutkan link dari kami jika antum mengutip dari kami
- Tanya Jawab Seputar Universitas Islam Madinah ke +62 8528 33322 39 atau klik ini
- Kurma Ajwa Nabi Asli Madinah Grosir dan Eceran klik ini
- IKLAN di Website ini hubungi WhatsApp berikut : +62 8528 333 22 39
- REKENING DONASI : Bank Syariah Indonesia 454-730-6540 a.n. Musa Jundana
- Mohon untuk konfirmasi donasi ke WhatsApp berikut : +62 8528 333 22 39