Rasulullah Melarang Bid’ah, Maka Tinggalkan

0
476

Rasulullah Melarang Bid’ah, Maka Tinggalkan

✍ Ditulis oleh : Ustadz Najmi Umar Bakkar

Bid’ah adalah setiap keyakinan, perkataan serta perbuatan dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala yang tidak ada contoh dan dalil yang mendukung pensyari’atannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum.

Rasulullah ﷺ telah bersabda :

(01). “Barangsiapa yang hidup di antara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan “Sunnahku dan Sunnah Khulafaa’ur Rasyidin yang mendapat petunjuk”. Gigitlah (pegang erat) sunnah tersebut dengan gigi gerahammu. Dan tinggalkanlah hal-hal yang baru, karena setiap urusan yang baru itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat” (HR. Abu Dawud no. 4607, at-Tirmidzi no. 2678 dan Ahmad IV/126-127, hadits Irbadh bin Saariyyah, lihat Irwaa-ul Ghaliil no. 2455)

(02). “Dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid’ah), dan setiap bid’ah adalah sesat” (HR. Muslim no. 867, hadits dari Jabir bin Abdillah)

(03). “Barangsiapa yang mengada-adakan (perkara baru) dalam urusan (agama) kami ini apa-apa yang tidak ada darinya (keterangan), maka (amalan) itu tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718, hadits dari ‘Aisyah)

(04). “Barangsiapa yang beramal (dengan suatu amalan) yang tidak ada (keterangan) dalam urusan kami, maka (amalan) itu tertolak” (HR. Muslim no.1718, Abu Dawud no. 4606 & Ahmad VI/73, hadits dari ‘Aisyah)

(05). “Tiada seorang Nabi yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali ia mempunyai sahabat-sahabat dan penolong-penolong yang setia. Mereka mengikuti sunnah-sunnahnya dan mengerjakan apa yang diperintahkannya. Kemudian datanglah setelah mereka kaum yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan dan “Mengerjakan Apa Yang Tidak Diperintahkan…” (HR. Muslim no. 50, hadits dari Abdullah bin Mas’ud)

(06). “Dan sesungguhnya bani Israil berpecah menjadi 72 millah, semuanya di Neraka kecuali satu millah, dan umatku akan terpecah menjadi 73 millah, semuanya di Neraka kecuali satu millah”. (para sahabat) bertanya : “Siapa mereka wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Apa yang aku & para sahabatku berada di atasnya” (HR. At-Tirmidzi no. 2641, hadits Abdullah bin Amr)

(07). “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru (bid’ah) atau mendukung pelaku bid’ah di dalam (kota Madinah), maka dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak akan menerima darinya baik amalan yang fardhu maupun yang sunnah pada hari Kiamat” (HR. Bukhari no. 3172 dan Muslim no. 1370, hadits dari Ali bin Abi Thalib).

(08). “Dan barangsiapa yang melakukan bid’ah lalu diikuti, maka baginya dosa orang-orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi dosa mereka sama sekali” (HR. At-Tirmidzi no. 2677 dan Ibnu Majah no. 209, hadits dari ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani)

(09). “Sesungguhnya Allah akan menghalangi setiap pelaku bid’ah untuk bertaubat sampai dia meninggalkan bid’ahnya” (HR. At-Tirmidzi, ath-Thabrani dan al-Baihaqi, hadits dari Anas bin Malik, Shahihut Targhiib wat Tarhiib no. 54)

(10). “Aku akan mendahului kalian di telaga. Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari telaga, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata : “Wahai Rabbku, ini adalah umatku”. Allah berfirman : “Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu” (HR. Bukhari no. 6576, 7049, hadits dari Abdullah bin Mas’ud)

(11). “Tidak tersisa suatu (amalan) pun yang dapat mendekatkan kepada Surga dan menjauhkan dari Neraka, melainkan sudah dijelaskan semuanya kepada kalian” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir no.1647 dan Ahmad V/153, 162, hadits dari Abu Dzar, lihat ash-Shahiihah no. 1803)

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu…” (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Saudaraku, Allah dan Rasul-Nya ﷺ sudah menyatakan Islam itu sempurna dan bid’ah itu terlarang, lalu kenapa engkau masih saja melakukan kebid’ahan ?

  • Artikel ini diposting oleh Website Seindah Sunnah
  • Mohon menyebutkan link dari kami jika antum mengutip dari kami
  • Tanya Jawab Seputar Universitas Islam Madinah ke +62 8528 33322 39 atau klik ini 
Segera daftarkan nomer antum untuk mendapatkan Broadcast Dakwah WhatsApp Seindah Sunnah, klik ini
  • Kurma Ajwa Nabi Asli Madinah Grosir dan Eceran klik ini
Dukung Seindah Sunnah dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
  • IKLAN di Website ini hubungi WhatsApp berikut : +62 8528 333 22 39
  • REKENING DONASI : Bank Syariah Indonesia 454-730-6540 a.n. Musa Jundana
  • Mohon untuk konfirmasi donasi ke WhatsApp berikut : +62 8528 333 22 39

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.